SALAH SATU KUNCI SURGA DIPEGANG OLEH TETANGGA
By Semacca Andanant
DIPERKOTAAN, yang namanya tetangga tak lebih karena berdempetan rumah. Tapi itu pun tidak menjadi perekat rasa emosional bahwa kita masih bersaudara. Karena apa? Berlakunya perbedaan status sosial dan status ekonomi itu cukup tinggi. Meskipun bertahun-tahun hidup berdampingan rumah tidak menjadikan mereka memiliki ikatan emosional. Masing-masing menyekat dirinya dengan kata "emang lho siapa?". Lihat saja betapa individualisme masyarakat kota. Tidak jarang kita menjumpai orang tidak kenal dengan tetangganya sendiri meskipun rumahnya bersebelahan. Jangankan masyarakat jelata, orang-orang yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas pun tidak peduli dengan kehidupan bertetangga. Kalaupun ada rasa empati itu cukup protokoler, semua melalui prosedur.
Kita terkadang sering memilih egois ketimbang move on dengan keadaan. Apalagi kalau urusan dengan teman atau tetangga, kita lebih agresif menjustic mereka. Membuli dan mengghibah keadaan mereka. Seolah-olah mereka tak memberi andil baik dalam kehidupan kita. Kita menganggap mereka tak lebih dari parasit dan sampah yang mengganggu kehidupan kita. Meski keadaannya demikian kita harus berusaha bersikap bijak terhadap kehidupan mereka. Ini semua dilakukan untuk menjaga hubungan baik kita terhadap tetangga.
Kita sulit sekali menyadari bahwa teman atau tetangga merupakan faktor pendukung kesuksesan dan kebahagiaan hidup kita. Kita selalu mengabaikan mereka karena mereka memaksa kita untuk berlaku abai. Dalam islam tetangga memiliki peran penting. Tidak masuk surga seseorang bila tidak berlaku baik dengan tetangganya, begitu kata para alim menyampaikan pesan dari sang Khalik. Jadi tetangga amatlah penting bagi kita karena tetangga salah satu yang memegang kunci surga.
Dalam ajaran islam, begitu juga menurut tradisi, tetangga itu adalah empat puluh rumah yang keberadaannya dekat dengan rumah kita. Itu semua saudara yang harus dijaga nama baiknya. Kita harus berlaku baik dan adil kepada mereka, apapun bangsa dan agamanya. Disamping itu juga kita harus menjaga nama baik lingkungan kita. Makanya ditekankan dilingkungan itu jangan sampai terjadi kemaksiatan, semisal zina. Karena dampaknya menyangkut nama baik lingkungan itu sendiri. Saya kasih contoh; si B melakukan zina. Orang-orang akan berkata; rumahmu dekat si B ya? Kamu tetangganya si B ya? Kamu kenal dengan si B? Segala macam pertanyaan dan perkataan akan tersangkut tentang si B. Karena si B pernah melakukan perbuatan yang tercela.
Tetangga merupakan salah satu yang memiliki peran peting dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak bisa dipungkiri. Kebanyakan tindak kriminal terjadi karena kita tidak memiliki rasa peduli dengan tetangga kita. Kebobolan rumah, terjadi perampokan, dan atau kejadian lainnya, itu semua terjadi karena tetangga kita acuh, tidak begitu peduli dengan tetangganya. Satu hal yang perlu diingat dan dicatat oleh kita bahwa tidaklah masuk surga seseorang yang tidak berlaku baik dengan tetangga. Begitu pesan atau kabar gembira yang disampaikan oleh rasululloh saw. Berarti tetangga merupakan salah satu pemegang kunci surga kita. Kunci kedamaian dan kebahagiaan hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar