LAKUKAN SATU HAL SEBELUM KATA SESAL MENGGUNCANG JIWA
By Semacca Andanant
Kita tidak pernah menyadari betapa pilu dan hancurnya perasaan hati orang tua kita. Ketika anaknya membentak dan merespon dengan kasar atas segala nasihat dan perkataan darinya. Hatinya begitu terluka dan perih, sulit untuk mendapatkan obatnya. Namun demikian, dia pura-pura lupa apa yang telah terjadi. Hati dan pelayanan orang tua tetap saja menyurgakan anak-anaknya. Kasih dan sayangnya tetap saja ia curahkan tanpa basa-basi.
Ia ingin menjadi orang tua sejati, layaknya sebuah lilin yang hancur-lebur tubuhnya demi sebuah penerangan. Dia tidak peduli apa yang terjadi dan apa yang ia hadapi. Mau susah atau senang ia tetap merasa bahagia bila mampu melakukan sesuatu kebaikan untuk anak-anaknya. Semakin ia mengabdi semakin nampaklah ia seperti seorang budak atau babu bagi anak-anaknya. Miris memang, tapi segala kemuliaan ia dapati atas jasanya. Surga ada ditelapak kaki ibu, dan ridha tuhan ada pada ridha orang tua. Bahkan ucapannya merupakan doa yang sangat manjur menjadi kenyataan. Demikian para ustadz berpesan dalam dakwahnya.
Dan sebagai anak akan memperoleh karma dari segala apa yang ia perbuat. Baik buruk sikap dan prilakunya terhadap orang tua. Selagi anak itu tidak sadar dan menyadari maka permohonan maaf tidak akan terucap dari lisannya kepada orang tua. Sebelum anak itu melembutkan hatinya terhadap orang tua maka hati si anak akan mengeras seperti batu. Dan semua yang berlaku pada dirinya akan dianggap biasa-biasa saja, bukan dampak dari perlakuannya terhadap orang tua. Kehidupan sang anak akan suram dan sempit. Bukan karena kutukan orang tuanya saja melainkan karena perbuatannya sendiri.
Berbahagialah orang-orang yang mampu membuat hati orang tuanya bahagia. Karena sejatinya kebahagian kita selaku anak adalah ketika kita mampu membahagiakan orang tua kita. Maka segala karunia tuhan akan tercurahkan kepada anak. Dan anak akan merasakan betapa bahagia dan sejahtera kehidupannya ketika memuliakan orang tuanya. Hatinya terasa lapang dan seperti tak memiliki beban atau masalah dalam hidupnya. Semua tercukupi karena alam dan seisinya ikut merestui.
Berusahalah semaksimal mungkin, bukan karena pamrih. Kita layani dan bahagiakan orang tua kita bukan karena menginginkan warisannya. Tapi berharap ketulusan dan kemurahan hatinya. Mumpung ia masih hidup dan ada ditengah-tengah kita. Lakukan satu hal dengan ikhlas dan semampu apa yang dapat kita lakukan. Jangan lihat besar kecilnya kebaikan yang dapat kita lakukan. Tapi karena niat dan ketulusan hati kita ingin berbakti. Mari kita senangkan hati mereka. Sebelum kata penyesalan hadir mengguncang jiwa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar