# KIAN RENTA#sajak untuk sang ayah
Untuk orang tua yang tercinta yang kini memasuki usia 80-an tahun...
"KIAN RENTA"
Serasa tak percaya
Tubuhmu yang dulu kekar, kini kian renta tak berakar
Kerut wajah dan keriput kulitmu
Semua gambaran dari kehidupan....
Langkahmu terpincut, tertatih-tatih
Suaramu pun tak lagi jernih
Pendengaran, matamu pun begitu jinak
Engkau mulai nampak layaknya anak-anak
Heemmm...tak kuat rasanya
Air mata pun mengalir mengukir lekuk pipi
Ingin kupeluk erat-erat
Dan aku pun teriak memanggil....ayah...!
Hatiku begitu damai
Menatap senyummu yang amat sederhana
Penuh dalam kepasrahan
Hampa dari segala keluhan
Kau begitu sayang
Kasihmu sepenuh ruang kalbu
Pengorbananmu hingga hembusan nafas terakhir
Doamu begitu manjur mengukir takdir
Maafkan aku...
Aku tak mampu mengukir prestasi
Mengabdi sepenuh hati
Durhakaku tak dapat kupungkiri...
Negeri semaka, 30 desember 2010
"KIAN RENTA"
Serasa tak percaya
Tubuhmu yang dulu kekar, kini kian renta tak berakar
Kerut wajah dan keriput kulitmu
Semua gambaran dari kehidupan....
Langkahmu terpincut, tertatih-tatih
Suaramu pun tak lagi jernih
Pendengaran, matamu pun begitu jinak
Engkau mulai nampak layaknya anak-anak
Heemmm...tak kuat rasanya
Air mata pun mengalir mengukir lekuk pipi
Ingin kupeluk erat-erat
Dan aku pun teriak memanggil....ayah...!
Hatiku begitu damai
Menatap senyummu yang amat sederhana
Penuh dalam kepasrahan
Hampa dari segala keluhan
Kau begitu sayang
Kasihmu sepenuh ruang kalbu
Pengorbananmu hingga hembusan nafas terakhir
Doamu begitu manjur mengukir takdir
Maafkan aku...
Aku tak mampu mengukir prestasi
Mengabdi sepenuh hati
Durhakaku tak dapat kupungkiri...
Negeri semaka, 30 desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar