# BERCERMIN # sajak sang perenung
"BERCERMIN"
I.
Mestinya aku bercermin
dikala itu.
Setelah bekerja,
sehabis mandi,
ataupun cuci muka.
Tapi tidak,
bukan karena lupa.
Atau juga lena.
Ini tak boleh
berlarut-larut.
Hingga tak jelas
asam garamnya.
II.
Andai saja aku bercermin.
Kapan saja,
bila saatnya tiba.
Tak mungkin aku lupa,
siapa aku.
Bagaimana rambutku,
mataku,
hidungku,
bibirku,
sekujur tubuhku.
Hingga usus-ususku
bila perlu.
Agar tampak dialam pana.
Purnama dan gerhana.
Berjalan dimuka bumi.
Menurut garis edar...
Negeri semaka 15 04 2011
I.
Mestinya aku bercermin
dikala itu.
Setelah bekerja,
sehabis mandi,
ataupun cuci muka.
Tapi tidak,
bukan karena lupa.
Atau juga lena.
Ini tak boleh
berlarut-larut.
Hingga tak jelas
asam garamnya.
II.
Andai saja aku bercermin.
Kapan saja,
bila saatnya tiba.
Tak mungkin aku lupa,
siapa aku.
Bagaimana rambutku,
mataku,
hidungku,
bibirku,
sekujur tubuhku.
Hingga usus-ususku
bila perlu.
Agar tampak dialam pana.
Purnama dan gerhana.
Berjalan dimuka bumi.
Menurut garis edar...
Negeri semaka 15 04 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar