Laman

Rabu, 17 Juni 2020

ALLAH INGINKAN SUATU PERUBAHAN

ALLAH INGINKAN SUATU PERUBAHAN
By Semacca Andanant

Terpilihlah negeri China menjadi tempat awal observasi perubahan dunia yaitu kota Wuhan. Dari sini virus korona mulai mewabah merambah ke segala penjuru dunia, dengan melintasi batas berbagai bangsa dan negara tanpa harus memakai visa dan tanda pengenal kewarga-negaraan yang selama ini menjadi proteksi keangkuhan suatu negara.

Dengan virus korona ini yang mewabah, banyak sekali korban jiwa yang diakibatkanya. Bukan hanya sepuluh-dua puluh jiwa, tetapi ratusan bahkan ribuan jiwa yang menjadi koraban. Ada negara yang siap dan sigap menghadapi wabah ini sehingga korban yang diakibatnya tidak begitu banyak. Ada juga negara yang gagap dan tak berdaya sehingga korban yang diakibatnya cukup tinggi. Bukan hanya korban jiwa tetapi sosial, ekonomi dan politik suatu negara menjadi taruhannya. Begitu juga dengan ketuhanan atau keimanan suatu kaum umat beragama ikut terkoyakkan. Ini menjadi pertanda bagaimana ketahanan dan kemampuan suatu bangsa dalam mengatasi berbagai masalah untuk perubahan.

Dengan adanya virus korona ini, tuhan inginkan suatu perubahan yang signipikan dari umat manusia. Perubahan yang menjadikan kita sebagai khalifah yang tangguh dalam menjalankan misi kekhalifahan kita dimuka bumi. Karena belakangan ini manusia sudah mulai menjauh dan lupa dari kaidah-kaidah dan ketentuan yang telah digariskan oleh tuhan untuk menjaga, merawat dan melestarikan kelangsungan hidup dimuka bumi.

Selama ini kita bebas lepas tanpa  ada batasan dari mulut kita, tanpa kontrol yang yang baik. Banyak virus (perkataan) yang keluar dari mulut kita menyebabkan orang lain sakit (hati). Mulai dari sekarang kita harus memakai masker untuk memfilter, menyaring virus (perkataan) dari mulut kita supaya virus yang ada pada kita tidak menular (menyebabkan) orang lain sakit. Begitu juga dengan penciuman, harus kita jaga dari aroma yang menyengat dan menjadi jalan masuknya virus kedalam tubuh kita.

Kalau selama ini kita bebas beribadah, umrah, dan berkhotbah dengan menghimpun banyak orang untuk menunjukan siapa diri kita. Dengan berbagai cara yang kita lakukan supaya orang lain tahu tentang penghambaan kita terhadap tuhan. Maka mulai sekarang kita harus introspeksi diri cukup beribadah didalam rumah (diri) kita saja. Karena tujuan dari beribadah bukan untuk menunjukkan siapa diri kita kepada orang lain melain sebuah pengakuan penghambaan hakiki diri kita terhadap tuhan.

Dan juga kalau selama ini kita tidak tahu siapa orang yang menjadi mahrom dah muhrim kita, sehingga kita bebas menyentuh, menjamah bahkan menidurinya. Mulai sekarang kita harus membatasi diri kita dari berbagai pergaulan yang menyebabkan diri kita hina dan menjatuhkan harkat dan martabat orang lain. Kita harus menjaga jarak baik secara fisik maupun secara sosial demi menjaga nama baik, harkat dan martabat manusia. Tangan kita harus selalu bersih dari berbagai kotoran perbuatan diri kita.

Begitu juga kita yang merasa ekonominya mapan dan angkuh dengan tumpukan angka-angka di berbagai perbankan. Yang dengan rakusnya menjarah berbagai sektor ekonomi tanpa berbagi dengan orang lain. Mulai sekarang mari kita berbagi meskipun sedikit dengan cara meningkatkan berbagai kepedulian kita terhadap sesama. Karena apalah arti hidup kita tanpa melibatkan orang lain.

Kita harus berubah demi menjaga marwah kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi karena untuk masa yang akan datang tantangan hidup manusia akan lebih berat. Atau kita diam saja tanpa mau berubah dan menjadi korban konspirasi keagungan tuhan? Dan kita meninggal dalam status mati sahid dalam (pengakuan) keyakinan kita.

Di hari yang agung nan fitri ini saya Semacca Andanant & keluarga dari hati yang dalam menghaturkan kilu mahap sebesar-besarnya.

 *SELAMAT  IDUL FITRI 1 SYAWAL 1441 H*

TAQABBALLAHU MINNAA WAMINKUM
TAQABBAL YAA KARIM.
Barakallahu fiikum

MOHON MAAF LAHIR & BATHIN, semoga Allah swt menerima semua amaliah Ramadhan kita, dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba NYA yang bertaqwa...... Aamiin Ya Robbal Alamin.

tabik.
jakarta, 24/05/20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar