Laman

Sabtu, 18 Januari 2014

ADAT LAMPUNG "SEBAMBANGAN"



Adat lampung "Sebambangan"


Oleh Semacca Andanant
1.defenisi
Sebambangan berasal dari bahasa lampung yaitu kata ‘bambang’ yang berarti lari dan mendapat imbuhan se-an yang berarti saling. Menurut bahasa sebambangan berarti saling melarikan. Ada satu kata lagi yang mirip dengan kata sebambangan yaitu kata bambangan. Bambangan adalah orang yang lari menghilang sementara kepergiannya tidak ia sadari karena dibawa atau dipengaruhi  oleh roh/makhluk halus.   Menurut istilah sebambangan adalah dua insan bujang dan gadis yang telah menjalin cinta dan kasih dimana mereka saling mencintai tetapi ditengah perjalanan cinta mereka mendapat kendala dan lalu mereka bersama-sama melarikan cinta mereka ke orang atau lembaga yang mampu menyelesaikan/mengantar cinta mereka ke jenjang pernikahan. Orang yang biasa mereka datangi adalah saudara tertua dari keluarga mereka, sebatin atau penyimbang. Sedangkan lembaga atau badan yang mereka datangi adalah kantor KUA dan penghulu.

2.kenapa harus sebambangan?
Masyarakat adat lampung bukan tidak mengenal cara-cara lain yang mengantarkan jalinan kasih mereka ke pelaminan. Seperti melalui pelamaran dan sebagainya. Namun bagi sebagian orang sebambangan merupakan cara atau pilihan terbaik dalam mengantarkan cinta mereka kejenjang pernikahan. Ada beberapa alasan mereka kenapa harus melalui sebambangan yaitu;

a.untuk mengatasi permasalahan cinta yang kurang mendapat restu dari orang tua.

b.sebagai jalan alternatif dan tercepat yang mengantarkan rasan ke jenjang pernikahan.

c.untuk menghormati dan menghargai rasa cinta itu sendiri karena cinta merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap orang.

3.prosesi sebambangan
Setelah si bujang dan si gadis sepakat dan siap untuk melakukan sebambangan maka ada beberapa tahapan atau proses yang mesti mereka persiapkan hingga ke jenjang pernikahan atau nayuh  yaitu;

1.ngepikko sekelawing surat/pesan
Si gadis akan meninggalkan surat/pesan yang berisi tentang kepergiannya bersama seorang bujang/lelaki idamannya untuk mengakhiri masa lajangnya. Surat itu ditujukan kepada kedua orang tua dan adik-adiknya. Beserta surat itu juga si gadis akan menanggalkan semua perhiasan yang ia pakai berupa emas dan sejumlah uang pertada ia sebambangan.

2.lapah jama kuwari
Si gadis bersama kuwari akan pergi diam-diam tanpa diketahui oleh seorang pun dalam keluarga. Sedangkan si bujang menjemput kedatangan si gadis di tempat yang telah mereka sepakati. Kuwari adalah orang yang menemani si gadis/muli ketika sebambangan. Dan ia merupakan teman dekat dari si muli yang kemudian menjadi saksi dalam perjalanan sebambangan itu. Biasanya si gadis ditemani oleh kuwari minimal satu orang, namun kadang kala ada dua orang.

3.penerangan
Bila si gadis dan si bujang beserta kuwari telah tiba dirumah yang dituju maka dari pihak keluarga si bujang akan segera mengutus kayunan untuk memberi informasi ke pihak keluarga si gadis bahwa telah terjadi sebambangan yang dilakukan oleh si gadis dan si bujang. Biasa kayunan itu diterima dan disambut oleh orang yang tertua dari keluarga besar si gadis. Kayunan adalah orang yang diutus dan dipercaya untuk menyampaikan informasi kepihak keluarga si gadis. Kayunan biasanya terdiri dari dua orang pria dewasa.

4.nutul hasok
Bila keluarga telah menerima secara resmi kabar berita terjadinya sebambangan dari pihak si bujang maka dari keluarga si gadis akan mengutus kayunan untuk mengecek kebenaran berita yang telah disampaikan oleh kayunan dari pihak keluarga si bujang. Untuk memastikannya maka kayunan dari pihak si gadis akan diperbolehkan ketemu langsung dengan si gadis. Dan kayunan akan bertanya dengan si gadis apakah benar ia akan mengakhiri masa lajangnya dengan si bujang. Bila tidak maka bisa saja si gadis ikut pulang lagi bersama kayunan dan sebambangan batal. Ketika inilah rawan terjadi perselisihan karena si gadis menyesal dan mengurungkan niatnya untuk hidup bersama si bujang. Dari pada menanggung malu maka si bujang dan keluarganya akan mempertahankan mati-matian jangan sampai si gadis pulang bersama kayunan.

5.himpun rasan
Setelah semuanya selesai dan sebambangan benar-benar dinyatakan terjadi maka pihak keluarga baik dari keluarga lelaki maupun perempuan mengadakan himpun [musayawarah] didalam keluarga dan juga antar sesama keluarga. Mereka membicarakan langkah selanjutnya. Kapan pernikahan akan dilangsungkan, dimana  dan seberapa besar tayuhannya. Tak kalah penting mengenai seberapa besar jujur/daw/sesan yang akan diberikan kepada keluarga perempuan/ si gadis. Sedangkan mengenai mas kawin biasanya telah di sepakati oleh si bujang dan si gadis selagi berdua burasan.

Dalam membicarakan masalah jujur biasanya mengalami pembicaraan yang sangat alot. Berhari-hari bahkan berminggu tak kunjung selesai. Ini disebabkan karena tarik ulur mengenai seberapa besar nominal yang akan diberikan oleh keluarga si bujang dan berapa banyak yang diminta oleh keluarga si gadis. Tapi bilamana kedua belah pihak kooporatif dan saling pengertian maka pembicaraan mengenai jujur akan cepat terselesaikan.

6.ngantak tiram
Bila terjadi pembicaraan yang alot mengenai kesepakatan jujur antara kedua belah pihak biasanya akan menelan waktu yang cukup lama. Keadaan seperti ini membuat si gadis merasa cemas dan rindu akan keluarganya. Dalam kesempatan ini si gadis bisa meminta kepada si bujang dan keluarganya untuk ngantak tiram. Ngantak tiram adalah mengantarkan calon pengantin/ si gadis ke keluarganya karena ia merasa rindu. Calon pengantin akan di temani oleh beberapa orang selain kuwari. Biasanya rombongan itu terdiri dari beberapa orang ibu, bapak, gadis dan bujang bahkan anak-anak. Dalam kesempatan ini juga biasanya dapat dimanfaatkan oleh si gadis untuk mengurungkan niatnya  mengakhiri masa lajang bersama si bujang. Mungkin ia menyesal atau karena alasan lain. Sehingga setelah kerinduannya terobati ia tak mau lagi kembali ke tempat si bujang. Hal ini sering terjadi pada pasangan yang sebambangannya tidak ada keterbukaan ketika burasan. Walhasil si gadis merasa dibohongi.

7.semaya
Setelah semua selesai disepakati maka tiba saatnya ijab kabul dan pesta perkawinan [nayuh] akan dilangsungkan. Saat-saat seperti inilah yang disebut semaya. Nayuh akan dilangsungkan di dikeluarga si bujang, begitu juga keluarga si gadis nantinya akan melangsungkan pesta perkawinan sesuai dengan tradisi keluarganya. Beda dengan daerah lain pesta perkawinan bisa dilangsungkan cukup sekali disalah satu mempelai tetapi kalau dimasyarakat adat lampung kedua mempelai akan melangsungkan secara bergantian menurut tradisi keluarga masing-masing.

Semua keluarga diundang dan tetangga-tetangga akan datang membantu dalam melangsungkan pesta perkawinan. Muli meranay akan kumpul memberi dukungan sekaligus perpisahan dengan teman mereka yang sebentar lagi memasuki kehidupan berumah tangga. Sebagai acara resminya maka akan ada acara mengan pangan dan nyambay. Mengan pangan adalah acara makan-makan yang duduknya berhadap-hadapan antara bujang dan gadis. Sedangkan nyambay adalah acara bujang gadis yang dilangsungkan pada malam hari dimana bujang dan gadis bersuka cita atas berakhirnya masa lajang teman mereka. Adapun isi dari acara nyambay adalah pantun bersaut antara bujang dan gadis, menari, surat-menyurat antara bujang dan gadis, kenalan dan sebagainya.

Ada hal lain yang sangat rusial dan sensitif sebelum ikatan kasih terjalin dengan baik antara bujang dan gadis ketika burasan. Di masyarakat lampung status ikut istri [semanda] atau suami [metudaw] adalah sangat penting. Tidak jarang ikatan kasih yang telah terjalin dengan baik yang sudah diambang pernikahan bisa berantakan karena terjadi perselisah status ikut istri atau suami. Masing-msing keluarga kekeh dengan pendiriannya. Terlebih jika anak itu merupakan tutukan/sebatin dalam keluarga atau anak hehana [anak tunggal]. Makanya ketika awal mereka menjalin ikatan kasih selalu dipertanyakan terlebih dahulu.

Kenapa sih status semanda atau metudaw itu penting? Jelas status itu akan menujukkan kewarganegaraannya, silsilah keturunan, warisan dan peran aktifnya dalam keluarga.

Tabik.
Jakarta, januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar