Laman

Sabtu, 11 Januari 2025

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI
By Semacca Andanant

Banyak orang belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Entah apa alasannya. Mungkin dia belum mengerti apa itu berdamai dengan diri sendiri. Atau memang dia sudah tahu tapi tidak mau tahu, acuh tidak peduli dengan hal itu. Menurutnya bisa jadi meskipun berdamai dengan diri sendiri tidak akan merubah keadaan menjadi lebih baik. Karena beban yang ia terima jauh lebih berat jika dibandingkan dengan beban hidup orang lain. Hidupnya jatuh terpuruk dan  terperosok ke jurang yang sangat dalam. Dan sulit rasanya untuk bangkit kembali menjadi pribadi yang lebih baik.

Berdamai dengan diri sendiri merupakan suatu tindakan keadaan dimana kita mampu memposisikan diri kita menjadi lebih baik didalam suasana yang tidak baik-baik saja. Atau dengan istilah kata lain  kita  move on dengan keadaan yang sedang mendera kita. Orang yang mampu move on dengan keadaan akan merasa hidupnya lebih tenang, damai dan bahagia. Merasa lebih lega dengan keadaan yang ada. Terlihat akan lebih sabar dan hidupnya lebih tertata dan terarah lagi meskipun tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Lain halnya bagi orang yang tidak mau berdamai dengan diri sendiri. Hidupnya terlihat kusut, lesu tidak bergairah. Harapan hidupnya hanya sejengkal, seolah-olah dunia ini mau kiamat saat ini juga. Apa saja yang ia lakukan sepertinya sia-sia tiada arti sama sekali. Didalam hatinya hanya tersimpan kekecewaan dan keputusasaan. Hidupnya terasa sangat hampa.

Apakah berdamai dengan diri sendiri itu menerima keadaan begitu saja, tanpa ada usaha lain untuk memperjuangkan hidupnya? Tentu saja tidak. Berdamai dengan diri sendiri itu adalah sebuah perjuangan yang sangat luar biasa. Karena tidak seperti membalikkan kedua belah telapak tangan. Tapi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka akan membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Hidup kita akan terasa lebih tenang dan hati kita dipenuhi dengan rasa damai.

Berdamai dengan diri sendiri lebih cendrung ke sebuah pengakuan diri bahwa kemampuan yang kita miliki sangat terbatas. Sangat jauh dari apa yang kita banggakan dan kita sombongkan. Ada kekuatan lain diluar kekuatan kita yang sangat dahsyat. Dan kita tidak mampu untuk menandinginya. Bila kita melawannya, batin kita memberontak, kita bukan menjadi lebih baik melainkan lebih terpuruk lagi keadaannya. Karena itu satu-satunya cara adalah mengakui eksistansinya. Dan kita hidup berdampingan tanpa saling menggangu.

Menerima dan mengakui adalah sebuah pengakuan hakiki. Bahwa segala tindak-tanduk dan kemampuan kita belum ada apa-apanya jika dibandikan dengan kekuatan yang lain. Kita lebih dituntut untuk bersyukur dengan apapun keadaannya. Dilarang mencela, menghina apalagi putus asa. Lakukan segala sesuatu dengan sadar tanpa harus menghilangkan rasa ikhlas. Tanamkan dalam hati bahwa kita berharap kedepannya nanti akan ada perubahan yang signifikan. Bila ada luka atau penyakit yang mendera diri kita akan segera disembuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar