SEPENINGGAL ARIFIN M, SANG LEGENDARIS LAGU-LAGU LAMPUNG
Siapa yang tak kenal dengan sang legendaris musisi dan penyanyi lagu Lampung, Arifin M? Dikalangan masyarakat Lampung beliau merupakan sosok seniman yang bersahaja dan berwibawa. Selain karya cipta lagunya yang melegenda dia juga memiliki suara emas yang sangat merdu. Banyak orang yang terpukau saat mendengar dan menyaksikan-aksinya diatas panggung. Wajar saja kalau ia dijuluki sang raja dangdut dan klasik lagu Lampung. Dari jaman pita kaset hingga VCD lagu-lagunya banyak yang dikoleksi oleh masyarakat umum.
Di era pita kaset banyak sekali album lagunya diantaranya; Burung Mas di Kurungan (klasik), Salam Dibatok Angin (bedana), Sayang -Sayang, Kapando, Salam Sikam (salam salam), Banjir Lampung Selatan, Dunia Dunia, Musibah Lampung Barat, Yana, Bang Supir dll. Sedangkan di era VCD ada beberapa album lagu barunya yang dirilis, ada juga lagu tumbay yang direkam ulang dengan memperbaharui instrumennya.
Di era serba digital dan android ini beliau tidak mengalami lagi karena telah sepuh dan telah berpulang ke pangkuan Ilahi robby, tempat segala kedamaian. Beliau lahir di Pekon Karta pada tanggal 10 Desember 1942 dan wafat dalam usia 71 tahun, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2013. Semoga beliau mendapat tempat yang layak disisi tuhannya atas amal kebaikannya. Dan karya-karya yang ia tinggalkan menjadi ladang amal jariah baginya. Amin.
Di era digital dan serba android ini juga banyak lagu-lagu karya cipta dari beliau yang dirilis ulang oleh para penggemar dan pengagumnya yang menjadi youtuber. Bahkan banyak orang yang berlomba-lomba mencari lagu-lagu tumbay beliau yang masih tersimpan rapi dikaset pita untuk dirilis ulang (cover) oleh para youtuber untuk memenuhi ambisi subscribernya.
Belum adanya yang menginventarisasi karya-karya beliau baik dari pihak keluarga ataupun studio record, atau juga instansi lainnya yang peduli, banyak karya-karya beliau yang tidak terdata dan berserakan begitu saja. Dan ini menjadi sasaran empuk bagi tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. Bagi orang-orang penggiat seni dan tidak memiliki rasa tanggung jawab serta hormat terhadap sesama penggiat seni.
Pernah saya dengar, lebih dari 15 buah lagu beliau yang diklaim oleh seseorang yang menjadi karya ciptanya. Ini sungguh ironis. Sesama penggiat seni bisa bertindak seperti itu. Belum lagi orang lain yang juga ikut nimbrung dalam hal seperti itu. Dimana rasa peduli dan tanggung jawab kita sesama pengagum seni. Ini jelas menjijikkan dan sungguh hina.
Dan juga selain berubah nama peciptanya, ada juga yang merubah judul lagu-lagu beliau dengan seenaknya tenggalan. Entah apa motifasinya, apa hanya ingin memenuhi nafsu birahi subscribernya atau ada motifasi lainnya. Misalnya saja lagu Sindaguri berubah menjadi Kala dinana, Sila Sayang jadi Adek Sila, Rasa rasa jadi Pitit Paha dan lain sebagainya.
Belum lagi perubahan lirik lagu. Ada beberapa lagu beliau yang liriknya berubah total namun susunan nadanya masih sama. Judul lagu berubah dan peciptanya pun ikut berubah. Ini sama halnya penjiplakan sebuah lagu oleh plagiator. Alasannya beraneka ragam semisal karena merasa masih memiliki hubungan kekeluargaan lalu merasa berhak mengobrak-abrik lagu beliau sesuai seleranya. Sekali lagi, ini sungguh menjijikan, ingin terlihat sebagai penggiat seni yang hebat dan keren tapi dengan cara-cara yang kotor. Apakah perilaku seperti ini pantas dan dibiarkan saja bagi kita? Tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Saya juga heran kenapa sih lirik lagunya sebagian ada yang berubah? Semisal pada lagu Seandanan:
Santor juga ku tanya
Ku tanya niku dipa
Tipuramban ki mingan
Guway gantungan nyawa
Lalu kata tipuramban berubah menjadi sepok ramban, apa tidak berubah arti dan maksutnya. Dan ini berdampak pada lagu, ruhnya berkurang.
Begitu juga dengan lirik lagu Andahmu:
Kipak sungkan haga mundur mak mingan
Kipak sorok haga nulak mak dapok
Tihaba ki radu mak buguna
Tihaba sesol mulang di sapa
Kata tihaba berubah menjadi ki raba. Kata tihaba berarti diisesali atau penyesalan sedangkan ki raba berarti kalau khawatir. Sungguh ini rancu dan tidak bermakna.
Masih banyak lagi berbagai permasalahan yang ada pada para penggiat seni youtuber. Namun saya hanya bisa menyarankan alangkah baik bila ingin merilis ulang karya-karya beliau atau karya orang lain hendaknya lakukan hal-berikut;
1. Hubungi dan konfirmasi orang yang berhak tentang lagu itu baik secara personal.
2. Berusahalah untuk tidak merubah lirik lagunya, atau kalau tidak faham bertanyalah terlebih dahulu ke orang yang lebih berkompeten. Agar tindakan kita tidak melanggar atau melakukan kesalahan.
3. Bila mengcover lagu orang jangan lupa cantumkan nama pecitanya, jangan dibikin samar.
4. Karena kegiatan kita menghasilkan uang, usahakan untuk berbagi kepada sang pemilik lagu. Anggap saja kita memberi royalti kepadanya.
5. Bila menemukan orang yang melakukan plagiat tentang lagu seseorang hendaklah ditegur dengan cara-cara baik, bila perlu agak keras. Ini dilakukan untuk meningkatkan kepedulian kita antara penggiat seni.
6. Berusaha selalu untuk berkarya dan menampilkan sesuatu yang baik tanpa merugikan pihak lain.
Harapan saya mari kita lestarikan lagu-lagu lampung termasuk karya beliau. Kita saling menghargai sesama penggiat seni apalagi kepada para senior dan sang legendaris. Dipundak para pemudalah maju mundurnya seni kita.
Tabik.
25/09/2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar