Laman

Rabu, 01 Juni 2016

Jangan Sebut Lampung!!!

Jangan Sebut Lampung!!!

Ketika kita bicara menyebut kata "lampung" maka akan banyak hal yang akan tersentuh. Karena kata "lampung" bukan saja nama dari sebuah kota [bandar lampung] tetapi lampung adalah merupakan nama dari sebuah provinsi diujung pulau sumatra, sebuah etnik dan juga budaya dan bahasa yang ada di negara republik indonesia yang tercinta ini. Secara budaya, adat, bahasa dan etnik lampung meliputi empat provinsi yaitu provinsi Lampung, Sumsel, Bengkulu dan Banten.

Ketika oknum menyebutkan suatu komunitas atau kelompok dalam mengidentisifikasi entah itu pelaku kriminal ataupun pelaku kejahatan yang disertai kata "lampung" maka banyak orang yang terluka dan tersayat hatinya. Kenapa "lampung" harus mendapat perlakuan diskriminasi? Seharusnya kita lebih bijak memperlakukan "lampung" ditengah kancah persatuan dan kesatuan indonesia. Kita bisa memakaikan nama lain dari sebuah kelompok kriminal atau kejahatan. Misalnya saja kelompok "Badik" atau nama lain yang lebih bijak. Kita masih bisa memilah-milah kata yang lebih pantas dibanding melekatkan kata "lampung".

Kriminal tidaklah identik dengan lampung. Masih banyak hal yang baik-baik tentang lampung. Coba anda pikirkan. Jadi amat sangat tidak bijak ketika kita mengatakan "lampung sarang begal" atau "lampung kampung begal". Seharusnya kita bisa berpikir jernih kenapa ada beberapa warga kita melakukan tindakan kriminal. Yang mempertaruhkan tidak hanya badan tapi juga nyawa. Ini adalah dampak kebijakan pembangunan yang tidak adil.

Ketika masyarakat lampung menerima dan mempersilahkan para migran dari pulau jawa dan bali membuka lahan pertanian untuk untuk saudara sebangsa setanah airnya maka kebijakan pembangunan pemerintah mulai mengucur. Didaerah-daerah pendatang jalan-jalan dibangun, didirikan gedung-gedung sekolah, pusat-pusat ekonomi[pasar], dan layanan kesehatan. Sementara ditempat-tempat kantong daerah pribumi tak mendapat perhatian. Selalu saja ditempat daerah-daerah pendatang yang dibangun dengan alasan daerah tertinggal.

Jadi janganlah menyalahkan atau merendahkan lampung karena ini merupakan dampak dari kebijakan pembangunan pemerintah yang tidak adil. Pemerintah terlalu diskriminatif terhadap lampung. Memandang lampung dengan sebelah mata. Seharusnya masyarakat pribumi lampung juga mendapat perhatian dalam hal pembangunan, baik pembangunan politik, ekonomi, budaya dan juga bahasa. Sehingga pembangunan dapat dinikmati diera merdeka ini. Bukan malah sebaliknya terpinggirkan dan jadi pengemis serta penonton di negerinya sendiri.

Hulun lampung adalah masyarakat pekerja keras. Nenek moyang mereka adalah peladang tangguh. Dari dahulu daerah lampung merupakan penghasil komoditas kopi, lada dan cengkeh yang amat terkenal. Amatlah tidak fair ketika kita mengidentikkan suku lampung dengan masyarakat pemalas. Hanya saja sekarang karena ketimpangan pembangunan ada dan saya tidak menampik beberapa orang menjadi pelaku kriminal. Dan itu merupakan tugas kita semua untuk mengarahkan kearah yang lebih baik.

Kita sepakat memang kriminal harus kita berantas. Dan kejahatan tidak memandang suku , agama ataupun ras. Semua bisa saja terjadi selagi ketidak adilan dan kemiskinan masih bercokol dikehidupan kita. Tapi tidak lantas membuat kita hilang rasa manusiawi dan iba dalam memberantasnya. Apalagi. memberlakukan hukum rimba dalam penanganannya. Kita yang merasa orang baik-baik mungkin lebih bejat dari mereka. Apa yang kita perbuat mungkin tidak sebanding dengan apa yang mereka lakukan. Hanya saja kita munafik dan hilang rasa iba kita ketika kita menangkap maling lalu menghajar dan membakarnya hidup-hidup. Mereka mungkin mencuri karena kelaparan atau hanya sekedar menyambung napas esok hari.

Untuk pelaku kejahatan yang divonis aparat berasal dari lampung sangatlah berlebihan dalam penanganannya. Sampai-sampai membuat tim khusus dari mabes polri untuk memburu layaknya binatang buruan ditengah hutan. Seharusnya diperlakukan secara adil melalui peradilan bukan ditembak mati yang belum tentu salah tidaknya. Sungguh ironis perlakuan sebuah negara yang menjunjung tinggi hukum bertindak tidak sesuai dengan norma-norma hukum.

Begitu juga media massa terutama televisi sangat tidak bijaksana yang selalu mendengung-dengungkan pelaku begal berasal dari lampung. Karena sekali saja mereka menyebut lampung maka berjuta-juta orang akan menyaksikannya dan merespon semua berita yang disiarkan. Untuk itu mohon kiranya pihak media massa dan kita semua untuk tidak terus-menurus memojok etnik lampung. Mulai sekarang mari kita STOP mendiskridit suku lampung dengan mengkait-kait tindak kriminal yang ada di daerah sekitar JABODETABEK.

tabik.
Semacca Andanant
25/02/15

Sajak sajak Semacca Andanant

"PAGUN NUNGGU"

Kelom hatup nyalok mata
Gerung humbak mecohkon segara
Angin nyebu ngehabangkon angon
Tebeliyus...

Ulah api pusikam nongor mak ngemik cawa
Mak ubahni lungguwan batu di bukit karang

Sikinduwa mu kayakkon mak ngemik pedih
Dihati angkah niku say wat dija dudi
Ngandan rasa waway ki puandan

Sikinduwa santor nunggu
Kipak timbalmu mangkung nantu
Tigoh alam jadi rerinaku
Sikinduwa nunggu tamatni waktu

25/05/2010

"piil diri"

ija kuti
ram sebesi
ki temon kuti ngerasa mubani
mak mikir seribu kali

ajo wat badik senimbang
pik tinggalni tuyuk gerinung
dilom piil pesenggiri
rega diri rega say mati

nemah pak lidang galah
sesarak kayin handak
mak urung tilampahi
hino piilni diri

mak guna tegak galah
kidang tontong tisondom
culuk cukut tikunci
wat hati lebon bani

lehot jak tamong kajong
dang lupa ram bupiil
balakkon pesenggiri
kenyin ram buadok balak

nengah nyampur tigawi
disan ram ngedok sungi
ngejuk ngakuk puandan
dilom sakay sambayan

18/03/2015

"burung kecici"

burung kecici sangun mak panday ngaji
kidang diangonni ya panday
hejongni dawah rik debingi
kapan ya leluncatan dipampang pampang hada
kapan ya iruh digawi say mak neda

ah....burung kecici
hurikmu mak lamon rimbik
pandong cutik teneroanmu
angkah menah pagi beka
rencakamu lapah nyenghaja
nimpat waktu duniya

19/03/2015

"buwah cabi buwah mendira"

buwah cabi buwah mendira
putungga dilom janji ngikok di say rasa

hamu hanipi kumbang pedom ram ruwa
tesirok dilom hati neram puandan rasa

luput rani ku bedak pakay hara
tihanyuk nutuk janji karom nantu ngehangga

debi rani bugayut dilom haga
sayuk bumi kumbang gugur lom haba

19/03/2015

"Gering Tembidi"

Sangun ku pandayi geringmu no tembidi
Sangun ku pandayi geringmu mak jak lom hati
Icak icak gawoh kenyin dang tuwoh nyuwoh
Niku bubabang ngandan pari lom lliyoh

Hinggamu sayang mak lagi rasa bimbang
Andanmu di nyak gegoh kimbang kiyambang
Dipa hagukku disan suwimu nunggu
Kidang nyak sesak geringmu kurang pajak

Ganta tagankon ram lidang pisah sinjang
Kayuh bidukmu sepok sungi say nantu
Tagan nyak tepik duli diya pak cadang
Nemah bagiku relok nyak pukekambang

Kalawdo niku nungga rangrang say gawang
Nitawit bintang bujimpang bulan terang
Cutik lehotku dang niku riwa gambang
Kundang sakikmu netunggu niku mulang

06/04/2015

"Bebay bebay Lampung"

mak lamon rimbik, kahut
kiluwanku dilom puandan
layin jadi puteri solo say hampang dikimbang; lemos delom penyawa
ataw bebay bebay eropa say hanggum mak bubalun
layin munih diya ki gegoh bebay timur tengah mak panjak kantu mata
ataw munih bebay bebay hindustan say pusorni keliyaan

nyak haga niku jadi dirimu tenggalan
bebay lampung sejati
say ngedok halok ganggu rik panday dimanamunu
helaw juga ya ki ngedok tangga tunggu

gagah rik bani goh uncal ngelepit tebing
say kehangguman puandanni ngelebihi rama rik shinta delom pewayangan
say mak haga pugiyah najin rawang di rah
rila naruhkon nyawa
demi rega diri rik setiya
mak mudah bagimu cawa putus asa
ataw ram pulipang, sayang

kehanggumanku diku tirangkay disulaman kayin kayin tapis
ku agungkon niku di sigor emas lekuk pitu say nayah makna
niku mak ku siya siya
niku kepelokni nyawaku
hurikku mak bureti
ki niku mak ku puhari

jakarta, 07/05/2015

"LIYOM"

Halok ki patut milih
Kantu nyak milih mati
Ulih liyom yado ubatni mati
Rega diri yado regani mati
Ulih mati lawangkurini janji
Janji hurik abadi.....

Jakarta 091215