Rindu yang terkubur
sajak Semacca Andanant
jangan biarkan aku terkubur dalam tumpukan rindu
meradang hingga terkulai menjadi layu
hilang gairah
lelah
desah nafasku pun entah kemana
hidupku tak menentu
dikau hanya tersenyum kian menambah lara hatiku
karena rinduku dikau tidak merayu
jakarta, 13/10/2013
nasi putih
sajak Semacca Andanant
dalam nasi putih aku hadir merangkai rindu
dalam air putih aku hadir melepaskan dahaga rindu
tak sedetik pun ruang hati hampa dari rindu
tak sekejap mata pun kau lepas dari cakraman rindu
rindu membara
kian membara
rindu menghanguskan jantung hingga keraga-raga
meluluhlantakan semua rasa
gila...
jakarta, 19/10/2013
biar ku bakar saja
sajak Semacca Andanant
biar ku bakar saja rindu ini hingga menjadi abu
tak ada gunanya tersimpan rapi dalam ruang hati
kian hari hanya menambah luka yang ada
semakin dalam
kau tak tahu betapa sakitnya tertusuk sembilu rindu
hingga badan kurus kering
laksana tanaman sirih tumbuh dibukit batu
hidup segan mati tak mau
jakarta, 19/10/2013
pancaroba
sajak Semacca Andanant
kau bertanya;"bulan sudah purnama?"
"belum" jawabku
kita baru saja memasuki musim pancaroba
banyak orang-orang yang terkena diare, termasuk kita
bahkan ada yang menjadi korban jiwa
ku harap kita lebih waspada
banyak istirahat
makanlah secukupnya dengan asupan gizi yang cukup
berprilaku sehat
dan jangan menutup diri
biar dimusim pancaroba ini kita masih bisa berdiri
jakarta, 19/10/2013
rumah kita
sajak Semacca Andanant
rumah kita begitu indah, sayang
nampak terlihat dari depan
banyak orang-orang merasa iri, lalu memuji
bukan hanya tetangga atau orang-orang disekitar kita
kita cukup pandai menyulap mata
kepiawaian kita tidak diragukan lagi
apalagi untuk dipuji, kita memang ahli
tapi sampai kapan?
kita tak pernah mengakui kalau dalam diri kita penuh duri
kepura-puraan
bahkan kemunafikan
bukannya tuhan lebih suka kalau kita terbuka
telanjang tanpa sehelai benang
dalam kejujuran.....
jakarta, 19/10/2013
sajak Semacca Andanant
jangan biarkan aku terkubur dalam tumpukan rindu
meradang hingga terkulai menjadi layu
hilang gairah
lelah
desah nafasku pun entah kemana
hidupku tak menentu
dikau hanya tersenyum kian menambah lara hatiku
karena rinduku dikau tidak merayu
jakarta, 13/10/2013
nasi putih
sajak Semacca Andanant
dalam nasi putih aku hadir merangkai rindu
dalam air putih aku hadir melepaskan dahaga rindu
tak sedetik pun ruang hati hampa dari rindu
tak sekejap mata pun kau lepas dari cakraman rindu
rindu membara
kian membara
rindu menghanguskan jantung hingga keraga-raga
meluluhlantakan semua rasa
gila...
jakarta, 19/10/2013
biar ku bakar saja
sajak Semacca Andanant
biar ku bakar saja rindu ini hingga menjadi abu
tak ada gunanya tersimpan rapi dalam ruang hati
kian hari hanya menambah luka yang ada
semakin dalam
kau tak tahu betapa sakitnya tertusuk sembilu rindu
hingga badan kurus kering
laksana tanaman sirih tumbuh dibukit batu
hidup segan mati tak mau
jakarta, 19/10/2013
pancaroba
sajak Semacca Andanant
kau bertanya;"bulan sudah purnama?"
"belum" jawabku
kita baru saja memasuki musim pancaroba
banyak orang-orang yang terkena diare, termasuk kita
bahkan ada yang menjadi korban jiwa
ku harap kita lebih waspada
banyak istirahat
makanlah secukupnya dengan asupan gizi yang cukup
berprilaku sehat
dan jangan menutup diri
biar dimusim pancaroba ini kita masih bisa berdiri
jakarta, 19/10/2013
rumah kita
sajak Semacca Andanant
rumah kita begitu indah, sayang
nampak terlihat dari depan
banyak orang-orang merasa iri, lalu memuji
bukan hanya tetangga atau orang-orang disekitar kita
kita cukup pandai menyulap mata
kepiawaian kita tidak diragukan lagi
apalagi untuk dipuji, kita memang ahli
tapi sampai kapan?
kita tak pernah mengakui kalau dalam diri kita penuh duri
kepura-puraan
bahkan kemunafikan
bukannya tuhan lebih suka kalau kita terbuka
telanjang tanpa sehelai benang
dalam kejujuran.....
jakarta, 19/10/2013