BIJAKLAH MEMPERGUNAKAN LISAN
Kita tidak akan pernah sadar atas sesuatu yang kita tuntut terhadap tanggungjawab seseorang, siapapun itu. Sebelum posisi diri kita sendiri menjadi seperti orang yang kita tuntut. Lidah kita terlalu tajam untuk hal itu. Banyak hati yang terluka dan sulit untuk disembuhkan akibat sabetan lidah kita. Karena lidah kita tanpa kontrol diri menyerang habis-habisan secara sporadis terhadap benteng pertahanan lawan kita bicara. Dan kelemahannya pun kita lumpuhkan hingga ia terkulai dalam kesakitan.
Kita tidak akan berhenti sebelum energi yang kita miliki habis dan lawan kita bicara hatinya terluka. Mari kita sadari hal itu. Karena betadine yang dijual di toko obat tidak mampu memberi kesembuhan atas luka hati. Dan memang luka yang terdapat dihati sulit untuk disebuhkan. Hanya keikhlasan menerima kenyataanlah yang mampu mengendalikan tuntutan kita terhadap orang lain, bahwa kita adalah sebuah anugerah dari satu takdir. Untuk itu mari kita dinginkan suasana hati kita.
Saat ini mulai berhentilah menuntut tanggungjawab diluar batas kemampuan seseorang. Apalagi orang itu hanya memiliki kapasitas terbatas. Mulailah perbaiki cara kita bersikap dan berkomunikasi, dengan siapapun. Karena hanya dengan cara tersebut suasana dan hubungan kita terhadap seseorang ataupun orang lain akan lebih baik dan terasa lebih nyaman. Segala permasalah yang mencuat akan cepat teratasi dengan berbagai solusi hasil dari komunikasi. Begitu juga dengan segala kebuntuan permasalahan yang beku akan segera terselesaikan seiring mencairnya sikap kita.
Banyak kemuliaan yang yang akan kita dapat jika kita bijak dalam menangani permasalahan dengan orang lain. Orang-orang akan merasa segan dan menghormati kita tanpa harus kita gila hormat. Rasa cinta dan memiliki terhadap diri kita kian bertambah. Seiring kebutuhan orang terhadap kehadiran diri kita disetiap suasana karena diri kita dianggap mampu menyelesaikan berbagai masalah. Orang-orang akan pemurah dan berbagi segala kebaikan kepada kita. Kita tidak akan luput jadi perhatian banyak orang dalam setiap suasana. Dan selalu dikenang disetiap saat kalau nanti sudah tiada. Masih banyak lagi hal-hal baik yang dilekatkan ke diri kita.
Mulai sekarang mari kita bijak mempergunakan lisan kita untuk membicarakan hal-hal yang menjadi permasalahan hidup kita. Tidak perlu bersi keras bila mana ada hal atau masalah yang mengalami jalan buntu. Apalagi kalau menimbulkan persoalan baru. Mari duduk bersama dengan suasana kekeluargaan yang penuh harmonis. Kita selesaikan segala permasalahan dengan serius tetapi jangan melupakan canda dan tawa dalam mencari solusi. Karena canda dan tawa mampu merenggangkan otot, urat dan saraf pada tubuh kita biar tak kaku. Badan kita tetap prima, pikiran sehat dan segala persoalan terselesaikan dengan baik. || Semacca Andanant